URANG SUNDA Bag.1

September 12, 2014
“Urang sunda ka marana”
“Urang sunda di marana”
“Urang sunda, urang mana”
“Urang sunda, Anjeun saha”

Begitulah kira-kira cuplikan lirik lagu dari Doel Sumbang yang berjudul “Urang Sunda yang  jika di artikan dalam bahasa Indonesia kira-kira artinya adalah sebagai berikut: 

“Orang Sunda pergi kemana”
“Orang Sunda ada dimana”
“Orang Sunda orang mana”
“Orang Sunda kamu siapa”

Tidak mudah memang untuk mengidentifikasi seperti apakah sebenarnya Urang Sunda itu, terlebih lagi diera globalisasi seperti sekarang dimana budaya luar yang masuk sudah tidak dapat tersaring lagi dan secara pelan namun pasti telah menggusur budaya Sunda yang ada yang memiliki nilai-nilai luhur. Tetapi dibalik gempuran budaya-budaya asing yang masuk ciri khas Urang Sunda tetap tidak akan hilang seperti suka bercanda, dan senang bersolek, akan tetapi selain itu sebenarnya apa lagi ciri khas dari Urang Sunda dan  bagaimana lagi sifat-sifat khas nya serta siapakah yang dianggap sebagai refresentatif dari Urang Sunda itu sendiri diantara lebih dari 20 juta Urang Sunda zaman sekarang? 

Pada tanggal 6 April 1977 Mochtar Lubis dalam ceramahnya di Taman Ismail Marzuki (TIM) pernah memberkan hadiah berupa cermin kepada bangsa Indonesia, dan tampak lah dari situ memantul ciri khas bangsa Indonesia yang munafik, sulit bertanggung jawab, feodal, percaya takhayul, lemah, boros dan lain sebagainya, niscaya didalamnya juga terkandung sidat-sifat dari Urang Sunda yang merupakan bagian integral dari bangsa Indonesia. Dan selain itu juga Mochtar Lubis menyebutkan sifat yang takut kehilangan jabatan, juga merupakan sifat yang menonjol dari Urang Sunda. Tidak lah mudah memang untuk mengidentifikasi Urang Sunda secara lebih  mendalam. 

Gambar tema oleh Sookhee Lee. Diberdayakan oleh Blogger.