Bandros Riwayatmu Kini

Bandros/Kue Pancong
Bandros, ya begitulah orang sunda mengenalnya. Berbentuk setengah lingkaran yang terbuat tepung beras, santan, parutan kelapa dan garam ini amat sangat nikmat jika disajikan selagi hangat di temani dengan segelas teh hangat ataupun segelas kopi hitam, sungguh pas untuk menemani sore hari anda.

Sayangnya tidak jelas darimana asal-usul panganan nikmat nan gurih ini berasal, serta tidak jelas juga bagaimana asal muasal panganan ini tercipta. Bandros sendiri di beberapa daerah di Indonesia memiliki berbagai macam sebutan, seperti di Jakarta panganan in dikenal dengan sebutan kue pancong, di daerah Jawa Tengah dikenal dengan nama kue Gandos, kue Rangin di Surabaya, Tratak Jaran di Bojonegoro dan kue Daluman di Bali. 


Dengan banyaknya sebutan yang berbeda-beda di tiap daerah di pulau Jawa dan Bali menandakan bahwa panganan ini memang familiar pada masyarakat Jawa dan Bali. Panganan yang bersaudara dekat dengan kue pukis ini memiliki rasa yang sangat gurih apalagi jika disajikan dalam keadaan hangat, rasa renyah di luar dan gurih di dalam memang membuat rasa kue ini suli dilupakan. Selain dari rasanya, harga yang relatif murah juga menjadi alasan  kue ini banyak penggemarnya. 

Namun sayang seiring dengan perkembangan zaman, dan mulai masuknya berbagai panganan dari luar yang dikemas dengan lebih menarik dan dijual di pasar-pasar modern membuat panganan ini sulit bersaing, sehingga semakin jarang ditemui seperti halnya beberapa panganan lokal lainnya yang bisa dikatakan hampir punah. Bandros pun tidak menutup kemungkinan dalam 10 sampai 20 tahun kedepan akan hilang peredaranya dari muka bumi apabila tidak ada yang mau melestarikan atau tidak ada lagi yang tertarik untuk mengkonsumsinya karena dianggap panganan ini panganan yang kuno, kalah dengan panganan semacam burger dan sejenisnya yang dianggap lebih modern. Maka dari itu, mengingat bahwa panganan in semakin jarang ditemui, tidak sedikit orang yang peduli, berbagai cara dilakukan seperti adanya festival jajanan tradisional samapai menjadi sebuah nama bus pariwisata di Bandung yang juga bernama Bandros (Bandung Tour On Bus) http://www.bandungtourism.com/bandros/dan juga menjadi nama untuk sebuah smartphon lokal yang dikembangkan LIPI http://beta.antaranews.com/berita/392422/lipi-luncurkan-telepon-pintar-bandros 

Ya, walaupun sekarang bandros sudah bertransformasi, bukan lagi hanya sebagai nama panganan, semoga dengan berbagai transformasi tersebut dapat, bandros dapat tetap eksis, bertahan dari gempuran globalisasi, lebih jauh bandros dapat mengalahkan burger yang saat ini telah mendunia.

Tidak ada komentar

Gambar tema oleh Sookhee Lee. Diberdayakan oleh Blogger.